PT CV Sinar Kencana (CVSK) Pwk Sulawesi Selatan BioPhosko® - Komposter [M] Dimensi PLT ( Tinggi= 80 cm, Diameter= 40 cm), terbuat dari bahan plastik HDPE (jenis bahan yang kuat ), merupakan solusi tepat untuk penanganan sampah (khususnya sampah organik sisa-sisa pemakaian rumah tangga seperti: makanan, kertas, dll). Merubah sampah sisa rumah tangga menjadi sesuatu yang bermanfaat yaitu menjadi kompos yang berguna memelihara kesuburan tanah dan sebagai pasokan nutrisi bagi tanaman anda. Sederhana dan mudah dalam pengaplikasiannya. Kapasitas suatu Komposter Type M pada 0,08 m3 sampah atau 80 liter atau 20 kg, akan mampu mengolah sampah dari kurang lebih 10-30 rumah tangga. Bagi rumah tangga Indonesia diketahui bahwa setiap jiwa mengeluarkan sampah sekira 2,6 liter per hari atau 15 liter per keluarga rumah Indonesia dengan 5 jiwa/keluarga. Dalam melaksanakan pengolahan sampah organik menggunakan Komposter (Type M) dapat diikuti tatacara berikut:
Pertama, siapkan sampah organik rumah tangga (sisa makanan, potongan sayuran, kulit buah, sisa ikan dan daging) serta usahakan bahan tersebut sudah berukuran kecil-kecil (10-50 mm atau 5 cm). Kapasitas Komposter (Type M) dengan dimensi tinggi dengan diameter (80 cm dan 40 cm) ini berkapasitas +/- 0,08 m3 (kubik) atau 80 liter atau setara dengan 20 kg sampah organik (konversi atau kepadatan/cm3 berat sampah terhadap volume adalah 20 %-25 %). Bagi sampah domestik rumah tangga atau restoran dan rumah makan, membuat sampah berukuran kecil tidaklah sulit. Selain karena bahan rumah tangga sudah berukuran kecil, melakukan perajangan juga tidak terlalu repot karena berjumlah sedikit atau cukup dirajang dengan dicacah-cacah menggunakan pisau dapur atau alat perajang lainnya.
Kedua, masukan sampah organik ukuran kecil kedalam wadah pencampuran seperti container plastik atau “jolang” atau ember. Kemudian campurkan penggembur (bulking agent) Green Phoskko® sebanyak 1-3 % bahan organik atau setara dengan 0,6 kg untuk 20 kg sampah organik (seukuran Komposter Komposter Type M ini) dan aduk hingga merata. Penggunaan penggembur ini ditentukan oleh keadaan bahan kompos (sampah organik) yakni, jika terlampau basah digunakan rasio 3 % dan jika agak kering dapat digunakan 1 % dari jumlah bahan sampah organik.
Ketiga, saat terjadinya proses penyerapan penggembur (bulking agent) kedalam bahan sampah, dilain tempat (baskom atau ember ke-2) disiapkan larutan mikroba Green Phoskko® Compost -Activator. Caranya, ambil 5 sendok makan mikroba aktivator kompos - kalau ada tambah gula pasir 1 sendok makan atau molases 1 sendok makan dan larutkan dalam air sebanyak 10 – 15 liter. Aduk hingga merata dengan beberapa kali mengaduknya serta kemudian bisa langsung disiramkan kepada tumpukan bahan atau sampah tadi –yang telah diaduk dengan penggembur (langkah 2 diatas tadi) secara perlahan, sedikit demi sedikit atau terlebih dahulu simpan 2-4 jam akan lebih baik lagi.
Keempat, setelah diperkirakan terlarut secara merata dan cukup air (kalau tumpukan sampah organik dalam wadah tadi digenggam tidak menetes namun jika diperas masih ada airnya), masukan bahan kompos tadi kedalam Komposter. Beberapa hari kemudian akan terjadi reaksi panas sampai 70 derajat Celcius, jika ada bisa diukur dengan menggunakan thermometer. Pada saat terjadinya reaksi panas usahakan jangan membuka Komposter agar terjadi dekomposisi sempurna.
Kelima, pada hari ke 5- 6, reaksi dekomposisi dalam Komposter akan selesai dan saat tersebut dapat ditambahkan lagi tambahan sampah organik yang telah disiapkan sebagaimana langkah 1 sampai 3 diatas. Atau, jika dianggap perlu, pada hari ke-7-9, jika diukur suhunya sudah dibawah 30 derajat C atau dianggap sudah dingin, dapat dikeluarkan atau dipanen bahan kompos dari dalam Komposter bagian bawah (yang terlebih dahulu matang) melalui pintu bagian bawah yang tersedia. Bahan kompos tersebut masih basah, lengket dan lembab sehingga perlu disimpan di tempat teduh agar kena angin serta tutup dengan karung kemasan untuk diangin-anginkan. Maka dalam beberapa hari kemudian (umumnya 3-5 hari) bahan kompos yang asalnya basah akan menjadi kering dan gembur. Lalu, jika untuk dijual, ayak hingga terpisahkaan antara butir kecil dengan bahan butir ukuran besar. Sebenarnya, kompos berukuran besar bisa ditumbuk atau digunakan bagi tanaman pekarangan.
Gundukan kompos butiran kecil masukan kedalam kemasan sesuai yang direncanakan. Maka kini anda memiliki kompos buatan anda sendiri untuk siap dijual maupun langsung digunakan bagi tanaman pekarangan anda. Proses dekomposisi –yang ditandai panas hingga 70 derajat Celcius selama 2-3 hari adakalanya terganggu dan tidak berjalan. Masalah ini bisa disebabkan oleh bahan baku yang kurang baik bagi pengomposan (misalnya rasio C/N nya tidak sesuai, bahan terlalu basah atau terlalu kering, kurang oksigen atau terlalu lembab). Guna mengatasinya harus ditambahkan penggembur, tusuk-tusuk bagian sampah di dalam Komposter dengan paralon berlubang serta tambahkan sedikit air.